Berikut beberapa kebiasaan unik yang sering saya temui di Jepang:
- Mencoba untuk selalu on-time kalau janjian sama Sensei dan teman dari negara lain, tapi sering telat kalau sama teman se-negara sendiri.
Ini yang paling saya rasakan dan cukup menyebalkan. Betapa mereka menghargai orang asing daripada bangsanya sendiri. Pernah suatu kali saya coba mengundang orang Indonesia untuk hadir di acara yang akan dihadiri oleh pejabat-pejabat penting kampus. Namun, saya cuma ngasih tahu jam dan tempatnya saja. Alhasil, orang ini datang telat padahal semua pejabat-pejabat kampus sudah tiba di tempat. Kemudian saya tanya alasan kenapa dia telat, ternyata dia kira yang datang itu adalah teman-teman sendiri, dia gak mengira kalau yang datang itu orang-orang penting.
Belum lagi acara yang diadakan komunitas Indonesia, jangan harap orang-orang akan datang on-time. Pasti ada saja alasan untuk telat misalnya ngurus anak, baru bangun, baru kelar kerjaan, dll.
Ya intinya sih kalau udah janjian ya sebisa mungkin ditepati Pak,Bu…, terlepas dari siapa yang mengundang atau janjian dengan siapa… - Klo ditanya “Bisa ikutan ga besok?” jawabnya “Lihat besok ya..” “Lihat nanti ya….”
Ini juga kebiasaan yang cukup menyebalkan. Saya rasa semua orang ingin mendapat kepastian.. Ya enggak siih… - Santay kayak di pantay
Mungkin ini kebiasaan masyarakat tropis yang mana curahan kehangatan matahari diberikan sepanjang tahun. Bandingkan dengan masyarakat negara empat musim yang mereka harus mempersiapkan segala sesuatu jauh-jauh hari karena banyak hal yang hanya dapat/tidak dapat dilakukan di musim tertentu. Bila mereka kurang persiapan, maka nyawa taruhannya. Misalnya, jika mereka lupa mempersiapkan padi di musim semi, mereka tidak akan bisa panen di musim gugur. Alhasil, ga ada makanan untuk setahun. Atau misalnya lupa mempersiapkan kayu bakar, ya mereka bisa mati kedinginan di musim dingin.
penulis: Andhang